Analisis Kita Sebagai Warga Negara Indonesia dalam Mengantisipasi Produk Asing yang Masuk ke Indonesia
Analisis Kita
Sebagai Warga Negara Indonesia dalam Mengantisipasi Produk Asing yang Masuk ke
Indonesia
“Kegiatan Ekspor dan Impor”
Pengertian Ekspor dan Impor Berikut
Penjelasannya : Kegiatan perdagangan internasional melibatkan minimal dua
pihak, yaitu eksportir dan importir.
pengertian ekspor dan pengertian impor menurut para ahli telah
mendefinisikan yang telah disimpulkan dimana ekspor dan impor memiliki
keuntungan dan kerugian masing-masing dan ekspor dan impor juga sangat
bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi, dilihat dari tujuan ekspor dan impor
tersebut, Untuk mengetahui pengertian, tujuan, manfaat kegiatan ekspor dan
impor dan faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor dan impor dapat dilihat
seperti dibawah ini.
A.
EKSPOR
Banyak orang atau badan hukum yang
melakukan penjualan barang ke luar negeri. Kegiatan tersebut disebut ekspor,
dan orang atau badan yang melakukannya dinamakan eksportir. Tujuan eksportir
adalah untuk memperoleh keuntungan. Harga barang-barang yang diekspor tersebut
di luar negeri lebih mahal dibandingkan dengan di dalam negeri. Jika tidak
lebih mahal, eksportir tidak tertarik untuk mengekspor barang yang
bersangkutan. Tanpa kondisi itu, kegiatan ekspor tidak akan menghasilkan-
keuntungan.
Dengan adanya ekspor, pemerintah
memperoleh pendapatan berupa devisa. Semakin banyak ekspor semakin besar devisa
yang diperoleh negara. Secara garis besar, barang-barang yang diekspor oleh
Indonesia terdiri atas dua macam, yaitu minyak bumi dan gas alam (migas) dan
nonmigas. Barang-barang yang termasuk migas antara lain minyak tanah, bensin, solar,
dan elpiji. Adapun barang-barang yang termasuk nonmigas sebagai berikut.
1. Hasil
pertanian dan perkebunan. Contohnya, karet, kopi, dan kopra.
2. Hasil
laut terutama ikan dan kerang.
3. Hasil
industri. Contohnya kayu lapis, konfeksi, minyak kelapa sawit, meubel,
bahan-bahan kimia, pupuk, dan kertas.
4. Hasil
tambang nonmigas. Contohnya bijih nekel, bijih tembaga, dan batubara.
Banyak faktor yang dapat memengaruhi
perkembangan ekspor suatu negara. Faktor-faktor tersebut ada yang berasal dan
dalam negeri maupun keadaan di luar negeri. Beberapa Faktor tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Kebijakan
pemerintah di bidang perdagangan luar negeri.
Apabila pemerintah memberikan
kemudahan kepada para eksportir, eksportir terdorong untuk meningkatkan ekspor.
Kemudahan-kemudahan tersebut antara lain penyederhanaan prosedur ekspor,
penghapusan berbagai biaya ekspor,
pemberian fasilitas produksi barang-barang ekspor, dan penyediaan sarana
ekspor.
2. Keadaan
pasar di luar negeri dalam negeri.
Kekuatan permintaan dan penawaran
dan berbagai negara dapat memengaruhi
harga di pasar dunia. Apabila jumlah
barang yang diminta di pasar dunia lebih banyak dari pada jumlah barang yang
ditawarkan, maka harga cenderung naik.
Keadaan ini akan mendorong para ekportir untuk meningkatkan ekspornya .
3. Kelincahan
eksportir untuk memanfaatkan peluang pasar.
Eksportir harus pandai mencari dan
memanfaatkan peluang pasar. Dengan kepandaian tersebut, mereka dapat memperoleh
wilayah pemasaran yang luas. Oleh karena itu, para eksportir harus ahli di
bidang strategi pemasaran.
Untuk mengembangkan ekspor,
pemerintah dapat menerapkan kebijakan-kebijakan sebagai berikut.
1. Menambah
macam barang ekspor.
Misalnya, semula niengekspor kelapa
sawit, sekarang mengekspor kelapa sawit dan minyak kelapa sawit. Adapun
penganekaragaman honisontal berarti menambah macam barang yang diekspor dengan
barang yang tidak merupakan produk lanjutan dan barang lama.
2. Memberi
fasilitas kepada produsen barang ekspor.
Agar ekspor meningkat, pemenintah
perlu membenikan fasilitas kepada produsen barang ekspor. Misalnya, memperbanyak bahan produksi
dengan harga murah. Jika harga bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi
barang ekspor murah, harga barang ekspor tersebut di dalam negeri juga murah.
3. Mengendalikan
harga produk ekspor di dalam negeri.
Pemerintah meningkatkan ekspor
dengan mengusahakan harga di dalam negeri lebih murah. Cara yang ditempuh
antara lain menekan laju inflasi dan menciptakan tingkat bunga pinjaman yang
nendah.
4. Menciptakan
iklim usaha yang kondusif.
Pemerintah mendorong peningkatan
ekspor dengan memberikan kemudahan-kemudahan misalnya penyederhanaan tata cara
atau prosedur ekspor dan penurunan bea ekspor.
5. Menjaga
kestabilan kurs valuta asing.
Kestabilan kurs valuta asing
mempermudah para pedagang internasional dalam meramal nilai rupiah dan hasil
ekspornya. Dengan kepastian nilai rupiah ini, para eksportir menjadi lebih
mudah dalam menentukan harga tawar menawar di pasar internasional. Keadaan ini
menghilangkan keraguan eksportir untuk melakukan perdagangan internasional.
6. Pembuatan
perjanjian dagang internasional.
Beberapa negara sering melakukan
perjanjian dagang untuk memperoleh kepastian. Perjanjian tersebut mencakup
kesediaan masing-masing negara untuk menjadi pembeli atau penjual suatu barang.
Dengan peianjian ini, masing-masing negara memperoleh keuntungan yaitu: penjual
dapat mempunyai pasar yang pasti, dan pembeli dapat mempunyai penjual yang
pasti.
7. Peningkatan
promosi dagang di luar negeri.
Untuk mengenalkan produk dalam
negeri di pasaran internasional, sering dilakukan promosi dagang. Pelaksanaan
promosi dapat berupa kegiatan pameran dagang, festival olah raga, seni, maupun
kegiatan laiƱnya yang dapat berfungsi promosi. Promosi dagang tersebut
dilakukan oleh individu, lembaga swasta, maupun pemerintah.
Selain itu, pemerintah maupun Kamar
Dagang dan Industri (KADIN) menangani promosi dan pusat informasi dagang di
luar negeri. Misalnya kantor-kantor pusat promosi dagang Indonesia atau
Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC ) yang mengusahakan agar produk-produk
Indonesia dikenal di luar negeri.
8. Penyuluhan
kepada pelaku ekonomi.
Untuk meningkatkan ekspor,
pemerintah memberikan penyuluhan kepada pengusaha kecil dan menengah tentang
tata cara melakukan ekspor. Banyak produk masyarakat yang diminati pembeli
mancanegara, namun karena banyak pengusaha kecil dan menengah tidak mengetahui
bagaimana cara mengekspornya maka tidak diekspor produk tersebut.
Manfaat
Kegiatan Ekspor
Kegiatan ekspor membawa banyak
manfaat bagi masyarakat. Berikut ini beberapa manfaat kegiatan ekspor sebagai
berikut :
1. Memperluas
Pasar bagi Produk Indonesia.
Kegiatan ekspor merupakan salah
satu cara untuk memasarkan produk Indonesia ke luar negeri. Misalnya, pakaian
batik merupakan salah satu produk Indonesia yang mulai dikenal oleh masyarakat
dunia. Apabila permintaan terhadap pakaian batik buatan Indonesia semakin
meningkat, pendapatan para produsen batik semakin besar. Dengan demikian,
kegiatan produksi batik di Indonesia akan semakin berkembang.
2. Menambah
Devisa Negara.
Perdagangan antarnegara
memungkinkan eksportir Indonesia untuk menjual barang kepada masyarakat luar
negeri. Transaksi ini dapat menambah penerimaan devisa negara. Dengan demikian,
kekayaan negara bertambah karena devisa merupakan salah satu sumber penerimaan
negara.
3. Memperluas
Lapangan Kerja.
Kegiatan ekspor akan membuka
lapangan kerja bagi masyarakat. Dengan semakin luasnya pasar bagi produk
Indonesia, kegiatan produksi di dalam negeri akan meningkat. Semakin banyak
pula tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga lapangan kerja semakin luas.
B.
IMPORT
Banyak orang atau lembaga yang membeli barang dan
luar negeri untuk dijual lagi di dalam negeri. Kegiatan ini disebut dengan
impor, dan orang atau lembaga yang melakukan impor disebut importir. Importir
melakukan kegiatan impor karena menginginkan laba. Kegiatan impor dilakukan
jika harga barang yang bersangkutan di luar negeri lebih murah. Harga yang
lebih murah tersebut karena antara lain:
1. Negara
penghasil mempunyai sumber daya alam yang lebth banyak.
2. Negara
penghasil bisa memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah, dan
3. Negara
penghasil bisa memproduksi barang dengan jumlah yang lebih banyak.
Kegiatan impor mempunyai dampak positif dan negatif
terhadap perekonomian dan masyarakat. Untuk meliridungi produsen di dalam
negeri, biasanya suatu negara membatasi jumlah (kuota) impor. Selain untuk
melindungi produsen dalam negeri, pembatasan impor juga mempunyai dampak yang
lebih luas terhadap perekonomian suatu negara. Dampak positif pembatasan impor
tersebut secara umum sebagai berikut:
1. Menumbuhkan
rasa cinta produksi dalam negeri.
2. Mengurangi
keluamya devisa ke luar negeri.
3. Mengurangi
ketergantungan terhadap barang-barang impor.
4. Memperkuat
posisi neraca pembayaran.
Negara yang melakukan pembatasan impor juga menerima
dampak yang tidak diinginkan. Dampak negatifnya sebagai berikut:
1. Jika
terjadi aksi balas-membalas kegiatan pembatasan kuota impor, maka perdagangan
internasional menjadi lesu. Dampak selanjutnya adalah, terganggunya pertumbuhan
perekonomian negara-negara yang bersangkutan.
2. Karena
produsen dalam negeri merasa tidak mempunyai pesaing, mereka cenderung kurang
efisien dalam produksinya. Bahkan tidak hanya itu, produsen juga kurang
tertantang untuk meningkatkan mutu produksinya. Kegiatan pembatasan kuota impor
oleh suatu negara dapat mengakibatkan tindakan balasan bagi negara yang merasa
dirugikan.
Manfaat
Kegiatan Impor
Kegiatan Impor juga Memiliki Manfaat seperti dibawah
ini :
a. Memperoleh
Barang dan Jasa yang Tidak Bisa Dihasilkan.
Setiap negara memiliki sumber daya alam dan
kemampuan sumber daya manusia yang berbeda-beda. Misalnya, keadaan alam
Indonesia tidak bisa menghasilkan gandum dan Amerika tidak bisa menghasilkan
kelapa sawit. Perdagangan antarnegara mampu mengatasi persoalan tersebut.
Perdagangan antarnegara memungkinkan Indonesia untuk memperoleh gandum dan
Amerika memperoleh minyak kelapa sawit.
Perdagangan antarnegara akan bisa mendatangkan
barang-barang yang belum dapat dihasilkan di dalam negeri. Misalnya Indonesia
belum mampu memproduksi mesin-mesin berat. Oleh karena itu, Indonesia melakukan
perdagangan dengan Amerika, Jepang, Cina dan Korea Selatan dalam pengadaan
alat-alat tersebut
b. Memperoleh
Teknologi Modern.
Proses produksi dapat dipermudah dengan adanya
teknologi modern. Misalnya, penggunaan mesin las pada pabrik perakitan sepeda
motor. Mesin ini mempermudah proses penyambungan kerangka motor. Contoh lainnya
adalah mesin fotokopi laser. Mesin ini bisa menggandakan dokumen dengan lebih
cepat dan jelas.
Tingkat teknologi di negara kita umumnya masih
sederhana. Pengembangan teknologi masih lambat karena rendahnya kualitas sumber
daya manusia. Untuk mendukung kegiatan produksi, kita dapat mengimpor teknologi
dari luar negeri.
Dalam perdagangan biasanya terjadi pertukaran
informasi. Dari saling bertukar informasi ini, Indonesia dapat belajar teknik
produksi baru dan pemanfaatan teknologi modern.
c. Memperoleh
Bahan Baku.
Setiap kegiatan usaha pasti membutuhkan bahan baku.
Untuk memproduksi mobil dibutuhkan besi dan baja. Untuk memproduksi ember,
mangkuk, dan kursi plastik dibutuhkan plastik. Tidak semua bahan baku produksi
tersebut dihasilkan di dalam negeri. Mungkin ada yang diproduksi di dalam
negeri, tetapi harganya lebih mahal. Pengusaha tentu lebih menyukai bahan baku
yang harganya lebih murah. Demi kelangsungan produksi, pengusaha harus menjaga
pasokan bahan bakunya. Salah satu caranya dengan mengimpor bahan baku dari luar
negeri.
Sumber : (Sumber : IPS, Hal : 166-169, Penerbit : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, Penulis : Sutarto)
http://www.artikelsiana.com/2014/09/Kegiatan-Ekspor-Impor-Pengertian-Tujuan-Manfaatnya.html
Read Users' Comments (0)