Bisnis yang Tepat untuk Segala Kondisi


 Sumber :
1. http://entrepreneurmindzulfa.blogspot.com/2013/05/3-macam-bisnis-yang-tahan-banting-di.html
2. http://www.majalahfranchise.com/v2/newsflash/467-minimarket-bisnis-tahan-banting.html
1.                  Kuliner
Kenapa usaha kuliner bisa bertahan? Jelas usaha ini tidak tergantung ekspor namun lebih banyak dipasarkan di pasar domestik. Dan disaat seperti ini dibutuhkan usaha yang sifatnya konsumtif, salah satunya kuliner.
Kata Agus W. Suhardi, pengamat Marketing. Kuliner yang akan tahan di saat krisis adalah kuliner dalam bentuk camilan ataupun makanan ringan seperti kripik, gorengan, hingga kue-kue ukuran kecil. Masyarakat juga mulai banyak berminat terhadap jenis makanan ringan yang tidak mengandung bahan berwarna dan juga adanya tambahan zat kimia.
Sedangkan usaha makanan seperti mie ayam, bakso dan makanan berat lainnya akan terus diminati karena sudah menjadi kebutuhan masyarakat dalam kondisi apapun.
a.      Usaha kripik singkong segala rasa
b.      Usaha kripik buah
c.      Usaha kue
d.      Usaha roti bakar
e.      Usaha kreasi es krim
f.       Usaha martabak kreatif aneka isi
g.      Usaha kreasi bakso
h.      Usaha kreasi mie ayam
i.        Usaha kreasi olahan bebek
j.        Usaha kreasi gorengan unik.

2.                  Kesehatan
Setiap orang akan berupaya sebisa mungkin untuk tetap sehat. Kesehatan merupakan kebutuhan pokok, apalagi di zaman sekarang ini, yang banyak jenis penyakit bermunculan, penderitanya tidak mengenal umur, dan keadaan.
Usaha dibidang kesehatan seperti klinik alternatif, terapi kesehatan dengan obat herbal dan terapi kesehatan lain akan terus menjadi pilihan banyak orang. hal ini dikarenakan kesehatan merupakan kebutuhan karena setiap orang pasti ingin sehat selalu, dan beraktivitas dengan baik.
Ketika orang sakit, mereka akan mau melakukan apapun untuk bia sembuh dari sakitnya. Tentu pilahan orang akan membeli obat yang dirasa dan diyakini mampu menyembuhkan dengan kesehatan, tentu dengan senang atau tidak orang akan berani membelinnya.
a.      Usaha klinik kecantikan untuk remaja
b.      Usaha spa holistik 
c.      Usaha Klinik alternatif
d.      Usaha Pengobatan herbal
e.      Usaha spa tradisioanal
f.       Usaha terapi suara
g.      Salon kesehatan
h.      Jasa akupuntur
i.        Jasa pijat
j.        Produk aromaterapi

3.            Pendidikan
Karena sifatnya ‘harus’ tidak bisa dihindari lagi untuk menopang hidup. Pendidikan salah satu peluang usaha yang perlu diperhitungkan. Kenapa usaha dibidang pendidikan akan terus bisa bertahan.
Hal ini disebabkan karena saat krisis dimana pertumbuhan ekonomi menurun maka daya beli masyarakat menurun. Ini mangakibatkan masyarakat atau konsumen mengetatkan anggaran keuanganya. Konsumen akan memilih kebutuhan yang mendesak dan membuat prioritas mana yang harus dilakukan dan mana yang bisa ditunda atau ditiadakan.
a.      Usaha kursus wirausaha
b.      Usaha kursus spa
c.      Usaha kursus programming
d.      Usaha kursus musik
e.      Usaha bina bakat
f.       Usaha kursus bahasa asing
g.      Usaha bimbingan belajar
h.      Usaha pendidikan anak usia dini paud
i.        Usaha pelatiah speech.
j.        Usaha pendidikan IT

4.             Mini Market
Ritel minimarket menjanjikan bisnis dengan karakter yang tahan banting. Peluang besar bagi investor yang ingin bermain di sektor ini.
Salah satu keunggulan industri ritel adalah karakteristiknya yang tahan banting. Situasi sulit hingga saat ini yang ditandai dengan menurunya daya beli masyarakat tidak berpengaruh banyak terhadap sektor ini. Potensi pasarnya  terus bergairah, terutama untuk produk kebutuhan sehari-hari. Mengapa? Karena masyarakat tidak pernah berhenti berkonsumsi.
Tahun lalu (2005), total omset ritel nasional secara keseluruhan mencapai Rp. 450 triliun. Tetapi untuk produk-produk kategori perdagangan kebutuhan sehari-hari pada tahun lalu mencapai Rp. 45 triliun. Dari angka itu, minimarket Alfamart menguasai 33% market share, berada di posisi kedua setelah Indomaret yang market sharenya mencapai 35%.
Itu artinya, potensi minimarket sangat besar. Peluangnya pun hingga saat ini masih terbuka sangat lebar. Dari data yang ada, satu minimarket di Jabotabek saja melayani sekitar 35.000 jiwa. Masih terlalu besar. Perbandingannya dengan Jepang, satu minimarket melayani 15.000 jiwa, Singapura satu minimarket melayani 11.000 jiwa.  “Dari data tersebut kan, terlihat peluangnya masih sangat besar,” kata Ignatius Didit Setiadi, PR Manager Alfamart.
Sementara itu, pengamat franchise, Yadi Budhisetiawan mengatakan, jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 220 juta jiwa membutuhkan lebih dari dua juta titik outlet  untuk melayani mereka. Idealnya, satu outlet melayani 1000 orang. Menurutnya, dari data yang ada, baik itu dari AC Nielson, dari lembaga riset Frontier  dan dari beberapa riset perusahaan seperti Unilever dan Coca Cola, jumlah titik pengecer di seluruh Indoenesia berkisar antara 1,9 hingga 2,3 juta.
Nah, jika dari jumlah itu seper-empatnya saja yang dibutuhkan untuk minimarket, maka harus tersedia sekitar 400.000 outlet. Sedangkan yang tersedia dari Alfamart dan Indomaret baru sekitar 3.000 outlet. Taruhlah ditambah AMPM, Sircle K dan sejumlah outlet minimarket lainnya, jumlahnya tidak lebih dari 3.500 outlet. Dengan demikian, kebutuhannya masih sangat besar. Maka menurut Yadi, peluang franchise usaha ritel pun sangat tinggi.
Belum lagi kondisi dimana orang sulit mencari pekerjaan, maka pilihan terbaik adalah berwirausaha atau wiraswasta. Berarti, kata Yadi, orang harus berdagang atau jadi pengecer (ritel). Sementara untuk membuat produk sendiri atau menggunakan merek sendiri resikonya sangat tinggi. Membeli franchise bisa menjadi alternatif yang paling memungkinkan karena resikonya sangat rendah. Maka, kondisi ini pun memberi peluang bagi para pengusaha untuk memperluas jaringannya dengan cara waralaba.
Sejauh ini, para pemain di minimarket masih dikuasai oleh Alfamart dan Indomaret. Ada juga beberapa franchise ritel minimarket dari luar negeri seperti AMPM, Circle K dan sebentar lagi akan masuk 712 dan Watson yang berasal dari Hongkong. Kehadiran para pemain asing ini belum bisa dibilang telah mencukupi “koleksi” minimarket untuk kebutuhan masyarakat Indonesia. Peluangnya, menurut Yadi, masih sangat besar.
Kalaupun Watson yang berasal dari Hongkong bermain gede-gedean nantinya, tidak akan menjadi ancaman bagi pemain yang sudah establish seperti Alfamart dan Indomaret. “Jika harus ada korban, maka yang tergerus adalah pasar tradisional,” kata Yadi. Pasalnya, pemain tradisional tidak pernah mau belajar modern marketing, modern selling dan modern merchandising. Padahal yang dipilih konsumen adalah ritel-ritel modern, karena penataannya rapih, nyaman, bersih dan aman. “Hal tersebut yang kurang dikelola oleh kawan-kawan di tradisional,” tambahnya.
Ada beberapa hal lain lagi, yang menurut Yadi potensial bagi toko-toko tradisional tidak bisa mengimbangi invasi minimarket-minimarket yang sedang tumbuh. Pertama, ritel minimarket modern ini memiliki item yang sangat komplit sesuai kebutuhan masyarakat. Kedua, layanan yang diberikan sangat bagus, etalasenya di tata seperti swalayan. Sedangkan di tradisional tidak, sehingga konsumen tidak bisa memilih, memilah dan menseleksi barang yang ingin dibelinya. Dengan kata lain, konsumen di ritel minimarket modern nerasa lebih dipercaya sehingga mereka senang. Dan ketiga, ritel minimarket seperti Alfamart dan Indomaret membeli dengan kapasitas yang sangat besar sehingga mendapat diskon yang besar pula. Pada akhirnya, mereka bisa menjual barang dengan harga murah.
Sementara itu, persaingan antar-pemain di minimarket menurut Yadi sangat gencar, seiring pertumbuhan minimarket yang sedang naik daun. Dia memperkirakan, setiap dua minggu para pemain ini membuka satu outlet baru sehingga dalam setahun diperkirakan para pemain membuka sekitar 26-30 outlet. Para pemain ini saling mengejar karena pasarnya juga masih terbuka lebar.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Kekurangan dan Kelebihan Diri Sendiri, serta Cara Meningkatkan Soft Skill

Kekurangan dan Kelebihan Diri Sendiri, serta Cara Meningkatkan Soft Skill

 
Kelebihan dan Kekurang Diri Sendiri
Nama saya Afriyanti. Dari hasil test DMI (Dermatoglyphics Multiple Intelligence) Assessment Report saya memiliki kelebihan dan kekurangan dari sisi kepribadian saya yang dapat menunjang untuk Soft Skill. Hasil test ini real dan saya mengalami sama halnya dengan hasil test tersebut, yaitu seperti :

Kelebihan saya menurut sifat kepribadian, yaitu :
1.      Dapat berorientasi pada tujuan dan hasil.
2.      Positif dan mampu berinisiatif.
3.      Berani dan kreatif, cenderung sangat eksploratif.
4.      Menyukai kompetisi.
5.      Suka memegang kendali.

Kelebihan saya menurut tingkah, yaitu :
1.      Harus mendapatkan hasil akhir dalam hal apapun.
2.      Bersikap positif dan aktif ketika tujuannya jelas, negtif dan pasif ketika tidak ada tujuan atau tujuannya tidak jelas.
3.      Tidak menyukai tugas yang berorientasi pada perincian, tetapi akan menjadi sangat fokus dan teliti apabila akan memberikan pengaruh pada hasil akhir.
4.      Suka mengendalikan / memberikan perintah dan tidak suka menjadi bawahan atau diberi perintah.
5.      Memiliki harga diri dan rasa bangga pada diri sendiri.
6.      Bukan seorang pemain dalam tim dan tidak suka bekerja sebagai bagian dari tim, kecuali bila satu tim memiliki tujuan yang sama.

Kelebihan dalam persyaratan dasar dalam berkomunikasi, yaitu :
1.      Butuh dihargai.
2.      Suka lugas, langsung, singkat dan padat, fokus pada gagasan – gagasan utama.
3.      Jelas, tentang hasil akhir.
4.      Tidak menyukasi orang yang tidak memiliki kemampuan.
5.      Tidak menyukai situasi yang tanpa keputusan / orrang yang berlama – lama membuat keputusa.
6.      Tidak menyukasi menjadi bawahan dan atau diberi perintah.

Ciri – ciri negatif yang terdapat pada diri saya:
1.      Tidak peka terhadap perasaan orang lain.
2.      Sombong – suka memerintah dan suka membuat kewalahan.
3.      Implusif dalam pengambilan keputusan.



Cara Meningkatkan Soft Skill

Soft Skill adalah nama lain dari “Emotional Intelligence Quotient”, yang merupakan sejumlah kemampuan kepribadian yang dibutuhkan dalam hal mencari kerja dan kesuksesan dalam berorganisasi. Yang dimaksudkan dengan kemampuan soft skills diantaranya adalah kemampuan berkomunikasi, etika, kemampuan berbicara dan berbahasa dan lainnya. Kini, kemampuan soft skills ini banyak dicari oleh perusahaan dan diharapkan dipenuhi persyaratannya oleh para pencari kerja.
Soft skills ini juga dinamakan dengan interpersonal skills, yang merupakan cakupan dari : kemampuan berpartisipasi dalam tim, kemampuan untuk mengajar, pelayanan, kemampuan untuk memimpin, negotiasi, toleransi dan motivasi.
Maka bisa dikatakan, secara umum, kemampuan soft skills terdiri atas :
1.      Etika kerja yang positif.
2.      Tingkah laku yang baik.
3.      Keinginan untuk terus belajar dan berlatih
Semua ini bisa didapatkan melalui pelatihan atau pengembangan kepribadian yang dimulai dari diri sendiri. Karena soft skills ini tidak hanya bermanfaat dalam lingkungan kerja, namun bermanfaat dalam menghadapi kehidupan bermasyarakat.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan soft skills :
1.      Menjadi bagian dari suatu organisasi, untuk belajar menghargai orang lain.
2.      Minta pada salah seorang anggota keluarga untuk meneliti kepribadian Anda dan menulis sisi baik dan buruk kepribadian Anda.
3.      Berusaha mengatur waktu dengan lebih baik
4.      Berlatih menghadapi kritik.
5.      Berlatih cara memberi kritik dengan positif.
6.      Berusaha untuk hidup dengan lebih baik.
Ada juga beberapa cara yang mudah untuk meningkatkan interpersonal skill, karena bagaimanapun manusia pastinya akan berhubungan dengan manusia lainnya, yaitu :
1.      Tersenyum, untuk meningkatkan energi positif.
2.      Menghargai orang lain.
3.      Belajar mendengarkan orang lain.
4.      Berkomunikasi dengan jelas.
5.      Penuhi diri dengan rasa humor.
6.      Jangan sering mengeluh.
Soft skills ini menjadi salah satu kunci kesuksesan di lingkungan kerja maupun masyarakat. Dengan kemampuan soft skills yang baik, tentunya akan dapat mendatangkan kebaikan dan membuat seseorang dapat lebih menonjol di lingkungan. Daripada katakanlah seseorang yang pandai secara akademis,namun tidak mau menghargai orang lain.
Di era globalisasi dan teknologi seperti ini, tampaknya keramahan dan pengertian masih menjadi faktor utama, yang menjadikan manusia tetap menjadi manusia yang sesungguhnya.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Free Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design