Etika Sebagai Tinjauan



Etika Sebagai Tinjauan

Kata “etika” tidak terdengar dalam ruang kuliah saja dan tidak menjadi monopoli kaum cendikiawan. Namun, di luar kalangan intelektual pun sering disinggung tentang hal seperti itu. Memang benar, dalam obrolan di pasar atau di tengah penumpang – penumpang angkutan umum kata itu jarang sekali muncul. Tapi jika kita membuka surat kabar atau majalah, hampir setiap hari kita menemui kata tersebut. Berulang kali kita membaca kalimat semacam ini: “Dalam dunia bisnis etika merosot terus” dan kita mendengar tentang “Etika pembangunan”. Dan dapat ditambah lagi, kata ini tidak berfungsi dalam suasana iseng dan remeh, tapi sebaliknya dalam suatu konteks yang serius dan kadang – kadang menjadi prinsipiil.

Arti Etika Menurut Para Ahli:
1.      Profesor Robert Salomon, etika adalah: 1) karakter individu, termasuk pengerian orang baik; 2) hukum sosial yang mengatur, mengendalikan membatasi perilaku manusia.
Hukum benar salah disebut moralitas. Beberapa ahli filsafat memandang moralitas terkait dengan nilai dan perilaku manusia dan etika adalah studi dibidang tersebut. Inti etika berada di dalam, bukan penampakan luar, seperti inti masalah pembangunan, pembinaan, pengawasan etika profesi oleh profesi.
2.      K. Bertens dalam Etika Seri Filsafat Atma Jaya: 15 memaparkan pengertian etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Tunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti: tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara perpikir. Dalam kata jamak (ta etha) artinya adalah: adat istiadat. Dan arti terakhir inilah yang menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah “etika” yang oleh filsuf Yunani besar Aristoteles (384 – 322 SM) sudah dipakai untuk menunukkan filsafat moral.
3.      Carol W. Lewis (1994) etika yaitu suatu perkara yang melibatkan pemikiran sistematik tentang moral, akhlak, dan membuat pertimbangan tentang betul atau salah terhadap sesuatu perkara.
Salah satu cara terbaik untuk mencari arti sebuah kata adalah melihat dalam kamus. Mengenai kata “etika” ada perbedaan mencolok, jika kita membandingkan di dalam kamus lama dengan kamus baru. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia lama (Poerwadarminta, sejak 1953) “etika” adalah ilmu pengetahuan tentang asas – asas akhlak (moral). Jadi, kamus lama hanya mengenal satu arti, yaitu etika sebagai ilmu. Jika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia baru (Departemen Pendidikan Kebudayaan, 1998) “etika” adalah 1) ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak); 2) kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; dan 3) nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Fungsi Etika:
1.      Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai moralitas yang membingungkan.
2.      Etika ingin menampilkan keterampilan intelektual yaitu keterampilan untuk beragumentasi secara rasional dan kritis.
3.      Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme.

Prinsip Etika Profesi Akuntan:
1.      Tanggung Jawab Profesi.
Ketika melaksanakan tanggung jawab sebagai seorang profesional, setiap anggota harus mempergunakan pertimbangan moral dan juga profesional didalam semua aktivitas/kegiatan yang dilakukan.
2.      Kepentingan Publik.
Setiap anggota harus senantiasa bertindak dalam memberikan pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan yang diberikan publik, serta menunjukkan komitmen sebagai profesional.
3.      Integritas.
Integritas merupakan standar bagi teknisi akuntansi dalam menguji semua keputusan yang di ambil dan mendasari kepercayaan publik. Guna memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, tiap anggota wajib memenuhi tanggung jawab sebagai profesional dengan menjaga tingkat integritas.
4.      Obyektivitas.
Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur, tidak berprasangka atau bias. Setiap individu diharuskan untuk menjaga tingkat keobyektivitas dan terbebas dari benturan – benturan kepentingan dalam menjalankan tugas kewajiban profesional.
5.      Kompetensi dan Sifat Kehati – hatian Profesional.
Tiap anggota harus menjalankan jasa profesional dengan kehati – hatian, kompetensi, dan ketekunan serta memiliki kewajiban mempertahankan keterampilan profesional pada tingkatan yang dibutuhkan guna memastikan bahwa klien mendapatkan manfaat berdasar pada perkembangan praktek, legislasi, serta teknik yang mutahir.
6.      Kerahasiaan.
Anggota harus menghormati kerahasiaan informasi selama melaksanakan jasa profesional, tidak boleh menggunakan atau mengungkapkan informasi tersebut jika tanpa persetujuan terlebih dahulu kecuali memiliki hak ataupun kewajiban sebagai profesional atau juga hukum untuk mengungkapkan informasi.
7.      Perilaku Profesional.
Tiap anggota wajib untuk berperilaku konsisten dengan reputasi baik dan menjauhi perbuatan atau tingkah laku yang dapat mendiskreditkan, serta mengurangi tingkat profesi.
8.      Standar Teknis.
Setiap anggota harus menjalankan jasa profesionalitas sesuai dengan standar tehknis dan standar profesional yang berhubungan/relevan. Standar teknis dan standar professional harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh IAI (International Federation of Accountants), badan pengatur, dan peraturan perundang – undangan yang relevan. Tiap anggota memiliki kewajiban melaksanakan penugasan dari klien, selama penugasan tersebut tidak berseberangan dengan prinsip integritas dan prinsip objektivitas.

Basis Teori Etika
1.      Etika Teleologi.
Di dalam etika teleology terdapat dua aliran etika teleologi yang harus dipahami yaitu:
a.       Egoisme Etis.
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan diri sendiri. Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata – mata sebagai kenikmatan fisik yang bersifat vulgar.
b.      Utilitarianisme.
Kata utilitarianisme berasal dari bahasa latin yaitu utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest happiness of the greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.
2.      Deontologi.
Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban. ‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab: ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang yang menjadi dasar baik buruk perbuatan adalah kewajiban.
3.      Teori Hak.
Teori hak adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruk suatu perbuatan atau perilaku. Teori hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
4.      Teori Keutamaan (Virtue).
Keutamaan adalah disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral.

Referensi
Bertens, K. 1993. Etika Seri Filsafat Atma Jaya:15 . Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
https://eggadiana.wordpress.com/2015/10/13/etika-profesi-akuntansi/
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 1996. Profesi Akuntan Indonesia Menuju Milenium Baru. Jakarta: Divisi Publikasi Ikatan Akuntan Indonesia.
Lewis, Carol W., dan Bayard L. Catron. 1994. Handbook of Public Administration. New York: Prentice Hall International.
Susanti, Beny. 2008. Modul Kuliah Etika Profesi Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Jakarta.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Etika Sebagai Tinjauan"

Posting Komentar

Free Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design